Pernah nggak sih kamu penasaran, buah kopi Arabika dan Robusta itu bedanya apa? Soalnya dari luar kelihatan mirip, ya kan? Padahal, dua jenis kopi ini punya perbedaan yang cukup mencolok, termasuk dari sisi buahnya loh.
Buat kamu yang lagi mendalami dunia perkopian atau mungkin pengen mulai usaha kopi, penting banget buat tahu perbedaan dari buah kopi Arabika dan Robusta ini. Karena dari sinilah nanti akan memengaruhi rasa, aroma, dan kualitas seduhan kopinya.
Yuk, kita kupas bareng-bareng, mulai dari bentuk sampai isi buah kopinya. Biar nggak cuma sekadar minum kopi, tapi juga ngerti asal-usulnya!
1. Bentuk dan Ukuran Buah
Pertama-tama, dari tampilan fisik buahnya aja udah beda banget. Buah kopi Arabika umumnya lebih lonjong dan ramping. Kalau kamu pegang, teksturnya juga terasa lebih halus dan ukurannya sedikit lebih besar.
Sedangkan buah kopi Robusta cenderung bulat dan lebih kecil. Kulitnya pun sedikit lebih tebal dan keras. Dari bentuk luar ini aja, petani kopi biasanya udah bisa bedain mana Arabika dan mana Robusta di pohonnya.
Nah, perbedaan ini muncul karena keduanya berasal dari spesies tanaman yang berbeda. Arabika dari Coffea arabica, sedangkan Robusta dari Coffea canephora.
2. Warna Buah Saat Matang
Waktu buah kopi matang, Arabika dan Robusta juga menunjukkan warna yang sedikit beda loh. Buah Arabika biasanya berwarna merah terang saat matang sempurna. Warnanya kelihatan segar dan menggoda banget.
Kalau buah Robusta warnanya cenderung merah gelap, bahkan kadang keunguan. Tapi ini juga bisa tergantung dari kondisi lingkungan dan varietasnya ya, jadi jangan dijadikan patokan tunggal.
Warna ini penting banget buat petani saat panen. Soalnya panen yang tepat waktu bisa menjaga kualitas biji kopi di dalamnya tetap maksimal.
3. Isi Buah dan Bentuk Biji
Nah, masuk ke bagian paling penting—isi buahnya. Buah kopi itu di dalamnya ada dua biji yang berdampingan, kecuali kalau kamu nemu “peaberry” alias biji tunggal. Arabika punya bentuk biji yang agak gepeng dan oval, dengan belahan tengah berbentuk S.
Robusta punya biji yang lebih bulat dan lebih kecil dari Arabika. Garis tengah bijinya lurus, bukan melengkung. Selain itu, biji Robusta juga terasa lebih keras kalau kamu gigit atau tekan.
Kadar air dan densitas biji juga berbeda, loh. Arabika cenderung punya densitas yang lebih rendah dibanding Robusta, makanya saat proses roasting, waktu dan suhunya bisa beda.
4. Rasa dan Kandungan Kafein
Meskipun kita fokus bahas buahnya, tetap aja nggak lengkap kalau nggak nyinggung soal rasa hasil dari buah tersebut. Arabika dari buah lonjongnya menghasilkan rasa yang lebih ringan, fruity, dan kompleks.
Sementara itu, buah Robusta menghasilkan kopi yang lebih pahit, earthy, dan cenderung punya aftertaste kayu atau tanah. Ini karena kandungan kafein di Robusta lebih tinggi dua kali lipat dibanding Arabika.
Kafein ini juga ngaruh ke rasa pahit dan ketahanan tanaman terhadap hama, makanya Robusta lebih mudah dibudidayakan.
5. Lingkungan Tumbuhnya Juga Beda
Terakhir, buah Arabika lebih rewel soal tempat tumbuh. Dia butuh suhu sejuk, ketinggian tinggi (sekitar 1000–2000 mdpl), dan curah hujan yang pas. Kalau kebanyakan panas atau lembap, buahnya gampang rusak.
Sedangkan buah Robusta lebih tahan banting. Bisa tumbuh di dataran rendah, suhu panas, dan bahkan kelembapan tinggi. Itulah kenapa Robusta banyak dibudidayakan di daerah tropis dataran rendah. Dengan kondisi ini, buah Robusta biasanya lebih produktif dan masa panennya lebih cepat.
Kesimpulan
Walaupun sama-sama buah kopi, Arabika dan Robusta punya perbedaan dari bentuk, warna, biji, sampai tempat tumbuh. Arabika lebih elegan dan manja, sedangkan Robusta lebih tangguh dan kuat.
Mengetahui perbedaan buah kopi ini nggak cuma penting buat petani, tapi juga buat kamu penikmat kopi. Karena dari buahnya aja, kita bisa tahu potensi rasa dan karakter kopi yang bakal diseduh.
Jadi, kamu tim Arabika yang fruity, atau Robusta yang pahit dan bold?